Author name: hes121
“Khalifah Muda: Pembukaan Baitul Arqam Kloter 8 di UMS untuk Memperkuat Aqidah dan Akhlak”
Surakarta, 1 Oktober 2024 – Lembaga Pengembangan Pondok, al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar acara pembukaan Baitul Arqam Mahasiswa Kloter 8 pada hari Selasa, 1 Oktober 2024. Acara ini berlangsung selama empat hari di Masjid Sudalmiyah Rais, UMS.
Acara pembukaan diawali dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Bapak Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D., Dekan Fakultas Teknik UMS. Dalam kuliah umumnya, Bapak Rois Fatoni membahas tentang penciptaan alam semesta dan peran manusia di bumi. Beliau menjelaskan bahwa Jupiter tidak bisa didarati oleh manusia karena permukaannya terdiri dari gas, sementara Mars terlalu keras untuk ditinggali. Allah menciptakan bumi sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi manusia, seperti yang tertulis dalam QS. Al-Baqarah: 22.
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
Bapak Rois Fatoni menjelaskan bahwa kata “Earth” berasal dari bahasa Arab, yaitu “ardh,” yang berarti bumi. Bumi diciptakan dengan kondisi yang ideal, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak, sehingga dapat dihuni, diolah, dan dimakmurkan oleh manusia.
Beliau menekankan bahwa agar manusia dapat terus eksis dan lestari, kita tidak boleh merusak bumi dan tidak boleh menumpahkan darah satu sama lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan malaikat bahwa manusia sebagai khalifah di bumi memiliki tugas untuk memakmurkan bumi.
Dalam kuliah umumnya, Bapak Rois Fatoni menyampaikan bahwa tujuan hidup manusia mencakup tiga aspek utama:
- Ibadah kepada Tuhan:Menekankan pentingnya beribadah kepada Allah sebagai tujuan utama penciptaan manusia.
- Fungsi Khalifah:Menggambarkan peran manusia sebagai pengganti yang bertanggung jawab untuk melestarikan kehidupan di bumi. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk berbakti kepada orangtua dan mempersiapkan generasi penerus yang kuat.
- Pemakmuran Bumi:Menyadari bahwa Allah menciptakan bumi sebagai tempat tinggal yang nyaman, manusia dilarang merusak dan saling membunuh. Manusia diharapkan untuk membantu sesama agar bisa bahagia di dunia dan akhirat.
Bapak Rois Fatoni juga menyoroti pentingnya amal usaha Muhammadiyah, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan, untuk menjalankan tiga fungsi tersebut. Pendidikan di Muhammadiyah selalu mengajarkan ibadah kepada Allah, beristiklafah (berterima kasih dan menjaga kesejahteraan manusia), dan isti’maroh (menciptakan kehidupan yang makmur dan menyenangkan).
Beliau menutup kuliah umum dengan pertanyaan reflektif kepada para mahasiswa, “Peran apa yang kalian berikan kepada masyarakat setelah menjadi profesional?” Beliau menegaskan pentingnya mempersiapkan generasi muda yang memiliki fisik yang kuat dan akhlak yang baik, serta menjalankan peran isti’maro (memakmurkan bumi).
Kegiatan Baitul Arqam Mahasiswa Kloter 8 ini bertujuan untuk menguatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam serta membentuk karakter mahasiswa yang berakhlak mulia. Selama empat hari, para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan diri dan spiritual mereka.
Dengan demikian, melalui kuliah umum dan kegiatan Baitul Arqam ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjalankan peran mereka sebagai khalifah di bumi, serta berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat aqidah para mahasiswa serta meningkatkan akhlak mereka, sehingga mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berdaya guna bagi umat dan bangsa.
Dr. Muzakar Isa: Aqidah yang kuat dan Akhlakul Karimah adalah Kunci Sukses Mahasiswa
Surakarta, 27 September 2024 – Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan acara pembukaan Baitul Arqam untuk mahasiswa kloter 7 pada hari Jum’at, 27 September 2024. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari di Masjid Sudalmiyah Rais dan diawali dengan kuliah umum oleh Dr. Muzakar Isa, S.E., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS.
Dalam kuliah umumnya, Dr. Muzakar Isa menekankan pentingnya memiliki aqidah yang kuat sebagai pondasi utama untuk mencapai kesuksesan. “Jika kalian ingin sukses, maka harus kokoh dan kuat. Aqidah yang kuat adalah dasar untuk menghasilkan akhlak yang baik,” ujar Dr. Muzakar Isa. Beliau juga menyoroti pentingnya memiliki kekuatan internal dan ketahanan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Beliau menjelaskan bahwa aqidah adalah input penting dalam teori ekonomi yang akan menghasilkan output berupa akhlakul karimah. Mengutip QS. Ibrahim: 24-25, beliau menggambarkan bahwa aqidah yang kuat ibarat pohon dengan akar yang kokoh dan cabang yang menjulang tinggi. “Akhlak yang baik adalah cerminan dari aqidah yang kuat dan menjadi manifestasi dari aqidah tersebut,” tambahnya.
Dalam sesi tanya jawab, Dr. Muzakar Isa menanyakan kepada mahasiswa peserta Baitul Arqam tentang penilaian diri mereka. Beberapa mahasiswa menilai diri mereka dengan angka 6, 7, 8, hingga 9. Beliau berpesan agar tidak ada yang sombong dengan nilai tinggi dan tidak minder dengan nilai rendah. “Yang paling penting adalah kita mampu menjadi diri kita sendiri karena kepintaran tidak ada hubungannya dengan rezeki,” tegasnya.
Dr. Muzakar Isa juga menjelaskan konsep akhlakul karimah, yang merupakan akhlak mulia, luhur, dan baik. Akhlakul karimah mencakup prinsip-prinsip moral yang mengarah pada perilaku bermartabat terhadap Allah SWT dan sesama manusia. Ini mencerminkan karakter positif seperti kejujuran, kesabaran, kebaikan hati, rasa hormat, dan kasih sayang.
Beliau menekankan bahwa nilai-nilai akhlakul karimah termasuk keadilan (adl), kepedulian (ihsan), kesabaran (sabr), kejujuran (sidq), kasih sayang (rahmah), dan tanggung jawab (taqwa). Implementasi aqidah akhlakul karimah menjadi tantangan penting dalam meningkatkan kualitas moral dan etika dalam masyarakat.
Acara pembukaan Baitul Arqam mahasiswa kloter 7 ini diakhiri dengan semangat dan motivasi dari Dr. Muzakar Isa untuk para peserta, agar terus memperkuat aqidah dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Dr. Muzakar Isa: Aqidah yang kuat dan Akhlakul Karimah adalah Kunci Sukses Mahasiswa Read More »
Kuliah Umum oleh Prof. Taufik: Mimpi dan Birrul Walidain sebagai Kunci Kesuksesan
Pada hari Senin, 23 September 2024, Lembaga Pengembangan Pondok, al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kuliah umum sekaligus pembukaan kegiatan Baitul Arqam mahasiswa kloter 6. Acara ini berlangsung selama empat hari di Masjid Sudalmiyah Rais.
Kuliah umum ini diisi oleh Prof. Taufik Kasturi, S.Psi., M.Si., Ph.D., yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi UMS. Dalam kuliah umum yang diberikan, Prof. Taufik menekankan pentingnya memiliki mimpi dan tujuan hidup yang jelas.
Beliau menyampaikan bahwa mimpi memberikan arah dalam hidup kita. Tanpa mimpi, kita akan bingung mengenai apa yang akan kita capai. Allah SWT menjawab mimpi-mimpi kita dengan sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang kita impikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Isra’ : 19 yang menyatakan, “Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.”
Prof. Taufik juga menekankan pentingnya menjalankan peran sesuai dengan kodrat masing-masing, baik sebagai laki-laki maupun perempuan, serta pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Beliau mengingatkan bahwa Allah SWT melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan, dan perempuan yang menyerupai laki-laki.
Dalam pesannya, Prof. Taufik menyampaikan bahwa mimpi adalah sesuatu yang bisa diraih dan jangan menilai mimpi berdasarkan kondisi saat ini. Beliau mengajarkan untuk berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan meminta yang terbaik tanpa ragu-ragu, terutama di waktu-waktu mustajab seperti antara adzan dan iqamah.
Beliau mengibaratkan para mahasiswa sebagai intan-intan yang terus digosok hingga menjadi berlian. Oleh karena itu, mereka harus belajar dengan giat dan membahagiakan orang tua dengan hasil yang baik, seperti ijazah dan transkrip nilai yang memuaskan. Menurut Prof. Taufik, kunci untuk mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat adalah dengan berbakti kepada orang tua dan tidak durhaka kepada mereka.
Selain itu, Prof. Taufik juga mengingatkan agar mahasiswa tidak segan-segan meminta doa restu dari orang tua, terutama saat menghadapi ujian. Keridhoan Allah terletak pada keridhoan orang tua, dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan orang tua. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga hubungan baik dan berusaha mendapatkan ridho dari orang tua.
Kuliah umum oleh Prof. Taufik Kasturi ini memberikan inspirasi dan motivasi kepada para mahasiswa untuk selalu memiliki mimpi dan tujuan yang jelas, serta berusaha keras untuk mencapainya. Pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai kunci kesuksesan juga ditekankan, mengingat keridhoan Allah terletak pada keridhoan orang tua. Semoga pesan-pesan yang disampaikan dapat menjadi pedoman bagi para mahasiswa dalam menjalani kehidupan mereka.
Kuliah Umum oleh Prof. Taufik: Mimpi dan Birrul Walidain sebagai Kunci Kesuksesan Read More »
Pembukaan Baitul Arqam Kloter 4 di UMS: Kuliah Umum Dr. Noor Alis Setiyadi Membahas Implementasi Nilai-Nilai Islam dalam Pembentukan Akhlaq Mahasiswa
Surakarta, 14 September 2024 – Lembaga Pengembangan Pondok, al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan kuliah umum serta pembukaan Baitul Arqam mahasiswa kloter 4 di Masjid Sudalmiyah Rais. Kegiatan Baitul Arqam yang dilaksanakan selama empat hari ini bertujuan memberikan pembinaan spiritual dan pembentukan karakter islami bagi mahasiswa.
Acara dimulai dengan pembukaan resmi oleh pihak LPPIK UMS. Kuliah umum pada acara pembukaan ini diisi oleh Dr. Noor Alis Setiyadi, S.K.M., M.K.M., yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.
Dalam kuliah umumnya yang berjudul “Implementasi Nilai-Nilai Aqidah dalam Membentuk Akhlaq Mulia bagi Mahasiswa“, Dr. Noor Alis Setiyadi menyampaikan pentingnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa poin utama yang disampaikan antara lain:
- Konsep Nilai dalam Islam:
- Nilai Ketuhanan (Tawhid): Menegaskan pentingnya ketaatan kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
- Nilai Keadilan (Al-‘Adl): Pentingnya menegakkan keadilan dan kejujuran.
- Nilai Kemanusiaan (Insaniyah): Menghormati dan memuliakan setiap manusia.
- Nilai Persaudaraan (Ukhuwwah): Membangun hubungan persaudaraan yang kuat di antara sesama muslim.
- Nilai Tanggung Jawab dan Amanah: Menjalankan amanah yang diberikan oleh Allah dengan penuh tanggung jawab
- Akhlaq Pemuda:
- Akhlak Ketaatan kepada Allah: Mengedepankan ketaatan dan keimanan kepada Allah.
- Akhlak Hormat dan Berbakti kepada Orang Tua: Menghormati dan berbakti kepada orang tua sebagai wujud ketaatan kepada Allah.
- Akhlak Kesederhanaan dan Menjauhi Kesombongan: Menjauhi sifat sombong dan bersikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
- Akhlak Menjaga Diri dari Pergaulan Buruk dan Maksiat: Menghindari pergaulan yang buruk dan perbuatan maksiat.
- Akhlak Kebaikan Sosial dan Tolong-Menolong: Aktif dalam melakukan kebaikan sosial dan saling tolong-menolong dalam kebaikan.
- Nilai-Nilai Islam dalam Kehidupan Mahasiswa:
- Niat yang Ikhlas: Segala amal perbuatan harus didasari oleh niat yang ikhlas karena Allah.
- Rasa Hormat kepada Guru: Menghormati dan menghargai guru sebagai orang yang memberikan ilmu.
- Tawadhu’ (Rendah Hati): Bersikap rendah hati dan tidak sombong dengan ilmu yang dimiliki.
- Sabar dalam Menuntut Ilmu: Bersabar dalam proses menuntut ilmu dan menghadapi berbagai tantangan.
- Konsistensi dan Kedisiplinan: Melakukan amal secara konsisten dan disiplin.
- Memanfaatkan Ilmu untuk Kemaslahatan: Menggunakan ilmu yang dimiliki untuk kebaikan dan kemaslahatan orang lain.
- Menjauhi Sifat Malas dan Lalai: Menghindari sifat malas dan lalai dalam menuntut ilmu dan beribadah.
- Bertawakal kepada Allah: Bertawakal kepada Allah dalam segala hal dan percaya bahwa Allah akan mencukupkan segala kebutuhan.
Dr. Noor Alis Setiyadi menutup kuliah umumnya dengan pesan yang inspiratif, “Selalu bawa value Islam, dimanapun dan dengan siapapun anda bersama. Karena kalau kita menggunakan value itu dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun maka anda akan dihormati oleh teman-teman. Demikian yang bisa saya sampaikan, bisa anda catat, anda resapi, dan anda lakukan dalam studi selama 4 tahun. Jaga diri, jaga akhlak, jaga amanah dari orang tua dan selesaikan studi.”
Acara pembukaan dan kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan panduan bagi para mahasiswa untuk menjalani kehidupan akademis dengan berpegang pada nilai-nilai islami yang kuat, serta membentuk karakter yang mulia sebagai generasi penerus bangsa.
LPPIK UMS Gelar Grand Opening Mentoring 2024: Membina Mahasiswa Berakhlak Islami dan Fasih Al-Qur’an
SURAKARTA – Dalam upaya mewujudkan mahasiswa yang berakhlak Islami dan fasih al-qur’an, Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Grand Opening Mentoring (GO Mentoring) 2024. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (14/9) ini menandai dimulainya tahun ajaran baru 2024/2025 di UMS.
GO Mentoring 2024 bertujuan untuk membekali mahasiswa baru dengan nilai-nilai akhlak Islami dan keterampilan membaca Al-Qur’an. Program ini merupakan wujud kepedulian UMS dalam mendidik karakter dan spiritualitas mahasiswanya, sejalan dengan misi LPPIK.
Wakil Rektor IV bidang Sumber Daya Manusia, Al-Islam Kemuhammadiyahan, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. dr. Em Sutrisna, M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari realisasi tagline UMS, yaitu “Mencerahkan, Unggul, Mendunia.”
“Mencerahkan berarti memberikan manfaat kepada banyak orang, unggul berarti menjadi profesional, dan mendunia adalah bagian dari syiar UMS serta seluruh sivitas akademika,” jelas Prof. Em Sutrisna.
Beliau juga menekankan bahwa mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan mata kuliah wajib di UMS. Hal ini sejalan dengan status UMS sebagai bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Persyarikatan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA). Menurutnya, UMS tidak hanya fokus pada ilmu pengetahuan dan Islam, tetapi juga pada pengembangan akhlak dan keterampilan mahasiswa.
“UMS mendesain mata kuliah klasikal AIK di kelas, serta menciptakan kegiatan ekstra berupa mentoring untuk mendukung pembentukan karakter mahasiswa,” tambahnya.
Prof. Em Sutrisna berharap, setelah mengikuti kegiatan mentoring selama dua semester, mahasiswa akan menjadi profesional yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki akidah yang kuat dan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Urusan Mentoring dan Kerjasama Persyarikatan LPPIK UMS, Hartono, M.Ag., menjelaskan bahwa program mentoring ini memiliki visi besar, salah satunya adalah “Literasi Bebas Buta Huruf Al-Qur’an” dengan tema “Hidup Cerdas Bersama Al-Qur’an.”
Bapak Hartono menegaskan pentingnya mahasiswa baru untuk mendalami setiap huruf dan ayat dalam Al-Qur’an. “Bagi mahasiswa yang kesulitan membaca Al-Qur’an, jangan khawatir. Kami akan mendampingi hingga mampu membaca Al-Qur’an dengan baik,” ucap Bapak Hartono.
Kegiatan mentoring ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru selama dua semester dan dilaksanakan setiap Sabtu pagi, sesuai dengan Surat Keputusan Rektor UMS. Bapak Hartono menambahkan, “Fakultas dan program studi juga diminta untuk tidak mengadakan perkuliahan pada Sabtu pagi agar mahasiswa dapat fokus mengikuti kegiatan mentoring.”
Dengan kegiatan Mentoring ini, LPPIK UMS berharap dapat mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik, sesuai dengan visi dan misi UMS.
Baitul Arqam Kloter 3: UMS Tekankan Pentingnya Spiritualitas dan Nilai-Nilai Agama untuk Mahasiswa
Surakarta, 10 Agustus 2024 – Lembaga Pengembangan Pondok Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS menyelenggarakan Baitul Arqam Kloter 3 selama empat hari di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais. Acara ini dimulai pada tanggal 10 Agustus 2024 dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., Wakil Rektor I UMS.
Dalam sambutannya, Bapak Suwinarno, M.P.I. menyampaikan bahwa pilihan hidup ada dua, yaitu hidup dengan tenang dan hidup dengan senang. Kebanyakan orang di zaman sekarang cenderung menikmati hidup dengan senang, yang seringkali membuat jiwa mereka kosong.
“Jika jiwa kita kosong dan hanya mengikuti arus, kita akan menjadi hampa tanpa arah tujuan,” ujarnya.
Oleh karena itu, mempelajari ilmu agama sangatlah penting. Ilmu agama akan mengantarkan kita ke mana pun, termasuk dalam menggapai keinginan dengan cara yang halal. Ridho Allah SWT tergantung dari ridho orang tua, maka menjaga sikap terhadap orang tua sangatlah penting karena berhubungan dengan nasib kita.
Dalam kuliah umumnya, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum. menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa yang ingin lulus tepat waktu:
- Prioritaskan Ibadah dengan Niat yang Tulus
“Utamakan untuk beribadah dengan niat yang tulus, tanpa kesombongan atau riya’. Kita akan kembali kepada asal di mana kita diciptakan. Lakukan shalat Subuh di masjid dan belajar dengan hati,” jelasnya.
- Lakukan Kebaikan karena Allah SWT
“Lakukan kebaikan semata-mata karena Allah SWT (fisabilillah),” tambahnya.
- Komunikasi yang Baik dengan Orang Tua
Berkomunikasilah dengan sopan dan santun kepada orang tua agar doa mereka diridhoi oleh Allah. Jangan membuat hati mereka sakit. Perkataan yang baik termasuk sedekah (HR Bukhari). Dalam berdoa juga harus berkomunikasi dengan baik dan dengan kerendahan hati.
- Patuh Terhadap Perintah Allah
Seni berkomunikasi yang baik adalah ketika kita berdoa atau beribadah kepada Allah SWT, patuhi perintah-Nya dengan menjauhi larangan dan melaksanakan perintah-Nya.
- Sikap Sopan dan Santun
Bersikap sopan dan santun kepada orang lain baik dalam tutur kata maupun tingkah laku.
Setelah mengikuti Baitul Arqam ini, diharapkan semakin banyak orang yang datang beribadah karena Allah. Dengan mempraktikkan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mencapai kebahagiaan yang sejati dan hidup dengan penuh makna.
LPPIK Gelar BAPS ke-36: 807 Mahasiswa Dapatkan Bekal Kepemimpinan Spiritual dan Karakter untuk Masa Depan
Surakarta, 7 September 2024 – Lembaga Pengembangan Pondok Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah sukses menyelenggarakan Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) Periode ke-36 pada hari Sabtu, 7 September 2024. Acara yang berlangsung di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais, Kampus 2 UMS ini dimulai pukul 04.30 hingga 14.30 WIB, diikuti oleh 807 peserta.
Kegiatan dimulai dengan sholat sunnah dan sholat subuh berjamaah yang diikuti oleh seluruh peserta. Sesi pertama dimulai pukul 05.00 WIB dengan materi tentang Kepemimpinan Spiritual (Spiritual Leadership) yang disampaikan oleh Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si.
Pada sesi kedua, Wakil Rektor IV UMS, Prof. Dr. dr. Em Sutrisna, M.Kes., memberikan materi mengenai Karakter Sarjana Muhammadiyah, dengan menekankan pentingnya “9 Golden Habits” untuk mencapai karakter tersebut.
Setelah sesi kedua, peserta diberikan waktu istirahat selama satu jam mulai pukul 07.50 hingga 08.45 WIB.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi ketiga yang diisi oleh Wakil Rektor III UMS, Prof. Ihwan Susila, M.Si., Ph.D., yang membahas Persiapan Berkarir Pasca Studi.
Pada sesi keempat, materi tentang Prinsip-Prinsip Ibadah Menurut Manhaj Tarjih disampaikan oleh Bapak Yayuli, M.P.I., Kepala Bidang Pengamalan AIK. Sesi terakhir diisi oleh Dr. Mujazin, M.A., Kepala Bidang Pembelajaran AIK, yang memberikan materi tentang Aqidah dan Akhlak dalam Islam sebagai bekal bagi para alumni UMS.
Peserta diwajibkan untuk melaksanakan sholat berjamaah di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais, meresume materi yang telah disampaikan oleh para pembicara, serta menaati peraturan yang telah ditetapkan.
BAPS Periode ke-36 ini merupakan bagian dari upaya UMS untuk memberikan bimbingan akademis dan spiritual yang komprehensif kepada mahasiswa sebelum mereka lulus, sehingga mereka siap menghadapi karir dan pengembangan pribadi di masa depan.
Menanamkan Aqidah dan Ukhuwah: Pembukaan Baitul Arqam (Agama) Kloter 2 oleh Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si.
- Aqidah yang Benar Terdapat pada Syahadatain – Pentingnya syahadatain sebagai dasar aqidah yang benar.
- Orang Beriman Memiliki Lisan yang Baik dan Sering Berdzikir – Orang yang beriman tentunya memiliki lisan yang baik dan selalu berdzikir kepada Allah.
- Keselarasan Antara Hati, Lisan, dan Perbuatan – Dalam surah Ibrahim ayat 4, diibaratkan bahwa jika akarnya kuat (iman), batangnya akan kokoh (akhlak). Batang yang kuat akan menghasilkan banyak cabang dan ranting serta daun yang lebat (ibadah).
Prof. Anif juga menjelaskan bahwa mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan 1, 2, dan 3 di UMS bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa yang akan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Beliau menekankan pentingnya memiliki janji konsekuensi spiritual dan ukhuwah yang kuat sebagai kekuatan batin yang mampu menyatukan berbagai latar belakang budaya.
Lebih lanjut, Prof. Anif menjelaskan pentingnya ukhuwah yang dapat terbangun dengan empat syarat:
- Ta’aruf (Saling Mengenal) – Tingkatan paling dasar dalam ukhuwah, melalui interaksi untuk lebih mengenal karakter individu.
- Tafahum (Saling Memahami) – Proses alami untuk memahami kekurangan dan kelebihan saudara kita.
- Ta’awun (Saling Menolong) – Lahir dari proses tafahum, dilakukan dengan hati (saling mendo’akan), pemikiran (berdiskusi dan saling menasehati), dan amal (saling membantu).
- Takaful (Memiliki Rasa Sayang) – Rasa sedih dan senang diselesaikan bersama. Ketika ada saudara yang memiliki masalah, kita ikut menanggung dan menyelesaikannya.
Menurut Prof. Anif, buah dari iman dan aqidah yang benar adalah kecerdasan dan rajin beribadah. Orang yang imannya kuat dan lurus, aqidahnya benar, pasti ibadahnya baik.
Selama menyampaikan materi, Prof. Anif juga memberikan pertanyaan kepada mahasiswa tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa. Beliau menjelaskan bahwa tujuan pertama didirikannya Muhammadiyah adalah untuk meluruskan aqidah dan tauhid, serta sebagai gerakan tajdid.
Sebagai penutup, Prof. Anif memberikan pesan kepada mahasiswa untuk berjanji pada diri sendiri agar menjadi mahasiswa yang berprestasi, apapun hasilnya, harus berprestasi.
Acara Baitul Arqam Mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para peserta dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai aqidah dan ukhuwah dalam kehidupan sehari-hari.
Pembukaan Baitul Arqam Mahasiswa Kloter 1: Prof. Dr. dr. Em Sutrisna, M.Kes Menekankan Pentingnya Kedekatan dengan Al-Qur’an
Surakarta, 2 September 2024 – Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menyelenggarakan program Baitul Arqam untuk mahasiswa sebagai bagian dari pembekalan nilai-nilai keislaman dan profesionalisme serta untuk menempuh mata kuliah agama. Baitul Arqam Kloter 1 yang diadakan selama empat hari di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais ini dibuka secara resmi pada hari Senin, 2 September 2024.
Acara pembukaan diawali dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Em Sutrisna, M.Kes, selaku Wakil Rektor IV UMS. Dalam paparannya, Prof. Em mengajak para mahasiswa untuk tidak melewatkan sehari pun tanpa membaca Al-Qur’an. “Tidak hanya membaca dan menghafal, yang terpenting adalah memahami dan mengamalkannya,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa semakin dalam seseorang mempelajari agama, maka semakin kuat rasa takutnya kepada Tuhan.
Prof. Em juga menyampaikan bahwa sebagian mahasiswa mungkin tidak memilih jurusan sesuai keinginan atau passion mereka, tetapi lebih karena keinginan berbakti kepada orang tua. Fenomena ini dikenal sebagai birrul walidain, sebuah konsep penting dalam Islam tentang ketaatan dan berbakti kepada orang tua. “Jalan takdir kita terkadang membawa kita ke pilihan yang berbeda, namun selalu ada berkah dalam ketaatan kepada orang tua,” tambahnya.
Beberapa poin penting yang dibahas dalam kuliah umum ini meliputi:
- Berbakti kepada orang tuasebagai jalan menuju ridho Allah.
- Takdir hidupyang harus diterima dengan ikhlas dan dijalani dengan penuh kesabaran.
- Akhlakul karimahsebagai dasar karakter seorang muslim.
- Pentingnya laki-laki berjamaah di masjid tepat waktusebagai bentuk ketaatan.
Selain itu, Prof. Em juga mengingatkan tentang dua kata kunci yang menjadi pedoman bagi mahasiswa di UMS, yaitu profesional dan islami. Profesional diartikan sebagai menjalankan tanggung jawab sesuai standar di masing-masing bidang, sedangkan islami mengacu pada penerapan syariat Islam bagi mahasiswa muslim serta nilai-nilai Islam yang universal bagi mahasiswa non-muslim.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu peserta Baitul Arqam menanyakan tentang peran dokter dan pasien dalam perspektif Islam. Prof. Em menjelaskan bahwa setiap manusia lahir dalam fitrah yang suci, dan seorang dokter dapat menjadikan profesinya sebagai wasilah (perantara) untuk berbuat kebaikan, dengan mengedepankan empati dan akhlak mulia dalam berinteraksi dengan pasien.
Sebagai penutup, Prof. Em memberikan nasihat agar mahasiswa mampu mengalahkan hawa nafsu mereka. Ia juga menekankan pentingnya memilih lingkungan yang baik, terutama saat mencari tempat tinggal. “Hidup itu mengalir seperti air, namun kita harus berhati-hati agar tidak terseret ke lingkungan yang buruk. Cari kos yang baik, yang mendukung pembentukan karakter positif,” pesan beliau.
Acara ini diharapkan dapat membentuk mahasiswa UMS menjadi pribadi yang berakhlak mulia, profesional sekaligus islami, siap menghadapi tantangan masa depan dengan bekal keilmuan dan nilai-nilai moral yang kuat.