Pembukaan BA Kloter ke 1
Oleh Prof. Dr. dr. Em Sutrisna, M.Kes. (Wakil Rektor IV UMS)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS. Al Baqarah : 216)
Sering kali kita menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan dalam hidup, namun jika kita melihat secara lebih mendalam, kita akan menyadari bahwa nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita jauh lebih banyak daripada sakit dan kesulitan yang kita alami.
Allah adalah Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dan Dia senantiasa memberikan berbagai nikmat kepada kita, seperti kesehatan, keluarga, persahabatan, rezeki, dan banyak lagi.
Terkadang, kita mungkin terlalu fokus pada masalah dan penderitaan yang sedang kita hadapi, sehingga melupakan segala berkah dan nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Aqidah adalah dasar keyakinan seorang Muslim, sebuah ikatan perjanjian dengan agamanya. Sebagai seorang Muslim, kita diingatkan bahwa fitrah kita saat lahir adalah dalam keadaan Muslim, tetapi kadang-kadang kita mungkin merasa benci terhadap hal-hal yang sebenarnya baik bagi kita, atau mencintai hal-hal yang sebenarnya merugikan kita. Allah dalam Al-Quran mengingatkan bahwa kita tidak selalu mengetahui apa yang terbaik bagi kita, dan kita harus berserah kepada-Nya.
Aqidah dalam Islam, seperti yang tercantum dalam Al-Baqarah: 285, adalah fondasi keyakinan yang memuat rukun iman. Pentingnya menjaga aqidah yang lurus ditekankan karena aqidah yang benar adalah kunci menuju surga, sedangkan aqidah yang bengkok dapat membawa kita ke neraka.
Takdir, sebagaimana dipahami dalam perspektif Jabariyah dan Qadariyah, adalah konsep yang hadir dalam hidup kita. Namun, meskipun takdir ada, kita masih diharapkan untuk berusaha dan bekerja keras untuk mencapai tujuan kita. Aqidah yang kokoh harus hadir dalam diri kita di mana pun kita berada dan dalam apa pun profesi kita. Menjadi seorang sarjana yang profesional dengan Akhlakul Karimah (etika baik) dan aqidah yang kuat adalah tujuan yang harus diperjuangkan oleh setiap Muslim. Dengan demikian, kita dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam dan berkontribusi positif dalam masyarakat.
Akhlak dalam Islam adalah perilaku dan karakter yang baik yang dianjurkan kepada setiap individu Muslim. Allah dalam Islam memiliki sifat-sifat yang sempurna, yang dikenal sebagai Asmaul Husna, yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang luar biasa. Sifat-sifat ini mencakup Maha Melihat (Al-Basir) dan Maha Mengetahui (Al-‘Alim). Allah memiliki sifat-sifat yang luar biasa yang tidak dapat kita bayangkan atau terjemahkan dengan sempurna dalam akal manusia.
Namun, sebagai Muslim, kita meyakini dengan yakin bahwa Allah benar-benar ada dan Maha Mengetahui segala perbuatan kita