Surakarta, 9 Oktober 2024 – Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan acara kuliah umum serta pembukaan Baitul Arqam Mahasiswa Kloter 10. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari berturut-turut di Masjid Sudalmiyah Rais.
Kuliah umum yang menjadi bagian dari pembukaan Baitul Arqam ini disampaikan oleh Dr. Muchamad Iksan, S.H., M.H., selaku Direktur Dana Pensiun Syariah Universitas Muhammadiyah Surakarta. Beliau membawakan materi dengan topik “Implementasi Nilai-Nilai Aqidah dalam Membentuk Akhlak Mulia bagi Mahasiswa.”
Dalam kuliah umumnya, Dr. Iksan menekankan pentingnya sikap sami’na wa’ato’na, yaitu mendengar dan taat. Beliau merujuk pada QS. Ali Imran: 19 yang berbunyi,
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama yang diridhoi (di sisi) Allah adalah Islam.” Dr. Iksan menegaskan bahwa semakin berat seseorang menjalani agama, semakin besar balasan yang akan diterimanya di akhirat, tentunya dengan ikhtiar yang besar. Beliau juga mengutip ayat, “Barang siapa yang mencari (agama) selain Islam, sekali-kali (agamanya) tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” Dr. Iksan menjelaskan empat aspek penting dalam Islam, yaitu:- Aqidah: Merupakan dasar pemikiran dan sistem keyakinan yang menjadi pondasi terpenting dalam Islam. Aqidah Islam yang utama adalah tauhid, mengesakan Allah.
- Ibadah: Tindakan ibadah yang dilakukan sesuai dengan ajaran Islam.
- Akhlak: Perilaku mulia yang harus dimiliki oleh setiap Muslim.
- Muamalah (duniawiyah): Hubungan sosial dan aktivitas duniawi yang sesuai dengan ajaran Islam.
- Bertakwalah kepada Allah di manapun kalian berada:
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah di manapun kalian berada. Iringilah keburukan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskan (keburukan). Dan pergaulilah manusia dengan pergaulan yang baik.” (HR. At-Tirmidzi). Beliau menekankan pentingnya bertakwa baik dalam keramaian maupun kesendirian, serta selalu taat kepada Allah dalam segala kondisi. Khusus bagi mahasiswa yang tinggal di kos jauh dari keluarga, Dr. Iksan berpesan untuk mengontrol diri sendiri dan menanamkan dalam diri bahwa kita selalu dalam pengawasan Allah.
- Iringilah keburukan dengan kebaikan:
Dr. Iksan mengingatkan bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, namun yang penting adalah menyadari kesalahan tersebut, bertaubat, dan menggantinya dengan amal kebaikan. Beliau mencontohkan percakapan antara Umar bin Khattab RA dan Ubay bin Ka’ab tentang makna takwa, di mana Ubay menjelaskan bahwa takwa adalah berjalan hati-hati di jalan yang penuh duri.
- Pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia:
Standar akhlak mulia adalah akhlaknya Rasulullah SAW. Sayidina Aisyah menjelaskan bahwa akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Dr. Iksan menegaskan bahwa mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang baik akhlaknya. Beliau menekankan bahwa akhlak yang baik harus didasari iman yang kuat, agar berbuah pada perilaku yang mulia. Akhlak mulia Rasulullah meliputi kejujuran (sidiq), amanah, kecerdasan (fatonah), kemampuan mengajak yang baik dan mencegah yang mungkar (tabligh), serta sifat-sifat seperti cinta kasih, penyayang, empatik, pekerja keras, ahli ibadah, rendah hati, murah hati, sabar, santun, dan pemberani.
Dr. Iksan mengakhiri kuliah umumnya dengan mengajak para mahasiswa untuk meneladani akhlak dan sifat Rasulullah SAW, agar mencapai keselamatan di dunia dan akhirat.