Author name: hes121

Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) Periode ke-26

Surakarta, 2 Desember 2023 – Lembaga Pengembangan Pondok al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) ke-26, yang merupakan syarat bagi mahasiswa yang akan wisuda atau telah menempuh minimal 80 SKS hingga semester 6. Kegiatan BAPS ini diadakan setiap bulan dengan tujuan membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa sesuai dengan manhaj Muhammadiyah.

BAPS 26 dimulai pada pukul 03.30 WIB dengan agenda presensi, sholat sunnah, dan sholat subuh berjamaah. Pada kesempatan ini, sebanyak 800 peserta dari berbagai fakultas di UMS turut ambil bagian.

Para pembicara dalam acara ini menyampaikan materi yang sangat bermanfaat, di antaranya:

  • Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si, Rektor UMS, memberikan materi tentang Spiritual Leadership
  • Dr. Imron Rosyadi, M.Ag, Kepala Lembaga Pengembangan Pondok al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK), menyampaikan materi tentang Prinsip-Prinsip Ibadah Menurut Manhaj Tarjih
  • Prof. Dr. Em Sutrisna, Wakil Rektor 4 UMS, membahas Karakter Sarjana Muhammadiyah
  • Prof. Dr. Ihwan, M.Si, Wakil Rektor 3 UMS, memberikan materi tentang Persiapan Berkarir Pasca Studi

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal spiritual dan intelektual kepada mahasiswa, mempersiapkan mereka untuk dunia kerja dan kehidupan setelah kampus. Dengan mengikuti BAPS, diharapkan mahasiswa UMS tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Muhammadiyah.

Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) Periode ke-26 Read More »

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 19

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 19

Oleh Bapak Dr. Muzakar Isa

Akhlak adalah cerminan aqidah, artinya perilaku seseorang mencerminkan keyakinan dan keimanan yang dimilikinya. Dalam Islam, aqidah atau keyakinan yang benar akan tercermin dalam akhlak yang baik, dan sebaliknya, aqidah yang lemah atau salah akan tercermin dalam akhlak yang buruk. Rasulullah selalu mencontohkan akhlak yang mulia, dan akhlak beliau dianggap sebagai implementasi langsung dari ajaran-ajaran aqidah Islam. Oleh karena itu, penting bagi seorang Muslim untuk memperbaiki akhlaknya sebagai cerminan dari keimanan dan keyakinannya.

Pada Al-Qur’an surah Ibrāhīm ayat 24-25 :

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ

Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit (QS. Ibrahim: 24).

TAFSIR TAHLILI

(24) Perumpamaan yang disebutkan dalam ayat ini ialah perumpamaan mengenai kata-kata ucapan yang baik, misalnya kata-kata yang mengandung ajaran tauhid, seperti “Lailaha illallah” atau kata-kata lain yang mengajak manusia kepada kebajikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Kata-kata semacam itu diumpamakan sebagai pohon yang baik, akarnya teguh menghunjam ke bumi. Akar bagi pohon memiliki dua fungsi utama: (1) menghisap air dan unsur hara dari dalam tanah dan (2) menopang tegaknya pohon. Apabila akar tidak dapat lagi mengambil unsur-unsur hara dari dalam tanah maka lambat laun pohon akan mati. Sedangkan akar pohon yang berfungsi baik akan dapat menyalurkan unsur-unsur hara dari dalam tanah ke bagian atas pohon dan pertumbuhan pohon akan berjalan dengan baik. Dahannya rimbun menjulang ke langit. Hadis Nabi saw:

عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لاَ يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَ إِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ. فَحَدِّثُوْنِيْ مَا هِيَ؟ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِى. قَالَ عَبْدُ اللهِ فَوَقَعَ فِيْ نَفْسِيْ أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ. ثُمَّ قَالُوْا حَدِّثْنَا مَاهِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: هِيَ النَّخْلَةُ. (رواه البخاري)

Dari Abdullah bin ‘Umar r.a., ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Di antara jenis pohon, ada suatu pohon yang tidak pernah gugur daunnya. Pohon itu adalah perumpamaan bagi orang Islam. Beritahukan aku, apakah pohon itu? Orang-orang mengira pohon itu adalah pohon yang tumbuh di hutan. Kata Abdullah, “Sedangkan menurut saya pohon itu adalah pohon kurma. Tetapi saya malu untuk berkata. Kemudian para sahabat berkata, “Beritahulah kami pohon apa itu, hai Rasulullah!” beliau menjawab, “Pohon itu adalah pohon kurma.” (Riwayat al-Bukhāri); Agama Islam mengajarkan kepada umatnya agar membiasakan diri menggunakan ucapan yang baik, yang berfaedah bagi dirinya, dan bermanfaat bagi orang lain. Ucapan seseorang menunjukkan watak dan kepribadiannya serta adab dan sopan-santunnya. Sebaliknya, setiap muslim harus menjauhi ucapan dan kata-kata yang jorok, yang dapat menimbulkan rasa jijik bagi yang mendengarnya.

تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ

(pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat (QS. Ibrahim: 25).

TAFSIR TAHLILI

(25) Dalam ayat ini digambarkan bahwa pohon yang baik itu selalu memberikan buahnya pada setiap manusia, dengan seizin Tuhannya. Adapun proses pertumbuhan tanaman diperlukan berbagai unsur hara yang cukup banyak macamnya. Menurut jumlah yang diperlukannya, unsur hara ini dibedakan menjadi unsur hara makro yang diperlukan dalam jumlah banyak, dan unsur hara mikro yang diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaannya mutlak diperlukan. Untuk sampai pada terjadinya buah, akar harus dapat memasok semua kebutuhan unsur hara ini dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Ada beberapa unsur hara yang apabila dipasok melebihi kebutuhannya akan menjadi racun bagi tanaman dan dapat menyebabkan kematian bagi tanaman (misalnya besi untuk tanaman padi). Sebab itu, manusia yang mengambil manfaat dari pohon itu hendaklah bersyukur kepada Allah karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya melalui seseorang adalah karunia dan rahmat dari Allah swt.

Seorang muslim mencerminakn karakteristik sebuah pohon yang kuat dan banyak manfaatnya. Empat sifat “pohon tauhid” :

  1. Pertama, Ketauhidan dan mahabbatullah akan terhunjam dalam lubuk hati bagaikan sebuah pohon yang akarnya teguh menghunjam ke bumi. Ia senantiasa lentur diterpa angin, kokoh tidak tercerabut.
  • Ketauhidan yang telah tertancap kokoh di hati akan membawa seorang Muslim ke puncak prestasi. Ia akan menjadi mercusuar bagi umat yang lain seperti sebuah pohon yang cabangnya menjulang ke langit.
  1. Kedua, ketauhidan mereka dapat kita saksikan pada masa Rasulullah SAW dan para sahabat. Berbekal ketauhidan mereka dapat menggapai puncak prestasi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam politik, militer, ilmu pengetahuan, hingga lapangan spiritual.
  • Kalimat tauhid telah pula membawa mereka dari kegelapan kepada cahaya terang benderang; dari suku barbar menjadi suku paling disegani sebagai pembawa cahaya kemajuan bagi dunia.
  1. Ketiga, ketauhidan akan melahirkan ketaatan dan penghambaan total kepada Allah, seperti sebuah pohon yang menghasilkan buah-buahan segar, harum, lezat, dan bergizi pula.
  • Ketauhidan akan berbuah ketaatan dan amal serta pembebasan manusia dari segala macam belenggu. Seseorang yang mengenal Allah tentu akan memahami tujuan hidupnya. Tujuan untuk apa ia diciptakan, sehingga ia akan menjalani hidup dengan penuh vitalitas dan beribadah dengan penuh keikhlasan.
  1. Keempat, seorang Muslim yang telah bertauhid akan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungannya, menjadi peneduh orang yang kepanasan, dan akhlaknya sedap dipandang mata; bagaikan sebuah pohon yang selalu ramah lingkungan, teduh, dan menyedapkan pandangan.

Iman manusia memang naik turun, dan akan meningkat dengan ketaatan kepada Allah. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah untuk memperoleh keteguhan iman adalah “Yaa Muqollibal Quluub, Tsabbit Qalbii ‘alaa Diinik” yang artinya “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu”. Selain itu, iman juga dikaitkan erat dengan ketaatan. Iman adalah ketaatan dalam melaksanakan kehendak Allah, tanpa banyak bertanya, mengeluh, atau protes kepada-Nya. Ketaatan dan iman tidak dapat dipisahkan, ketaatan adalah bagian atau bukti dari iman. Ketika iman sedang turun, disarankan untuk memperbanyak dzikir, mendengarkan lantunan Al-Qur’an, dan menjalin hubungan yang dapat mengingatkan tentang ibadah. Kehidupan Nabi Ibrahim juga merupakan teladan ketaatan dan iman yang kuat kepada Allah.

Pemberdayaan dan komitmen yang tinggi pada peningkatan moral dan etika sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semua individu dapat berperan aktif dalam menerapkan Akhlakul Karimah dan menjadi teladan positif bagi orang lain. Dengan kerja keras, kesadaran, dan dukungan bersama, kita dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dan menciptakan masyarakat yang lebih baik secara moral.

Kesimpulannya, aqidah yang kuat merupakan pondasi yang kokoh dalam membangun keimanan dan akhlak yang baik. Oleh karena itu, belajar agama, khususnya aqidah, sangat penting bagi setiap Muslim untuk memperkuat keyakinan dan mengarahkan perilaku ke arah yang benar.

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 19 Read More »

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 18

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 18

Oleh Bapak Yayuli, M.P.I.

Pembukaan Baitul Arqam UMS pada Sabtu, 25 November 2023, diisi oleh Bapak Yayuli dengan materi tentang Aqidah yang Kokoh dan Implementasi Akhlak Karimah terhadap mahasiswa UMS. Berikut ini beberapa poin penting dari pembukaan tersebut:

  1. Aqidah merupakan istilah yang berasal dari kata aqoda ya’qidu “aqidatan” yang berarti ikatan, simpulan, sangkutan, perjanjian dan kokoh. Sifatnya berkaitan dengan keimanan yang tumbuh dalam hati seseorang. Secara terminologi artinya landasan yang mengikat yaitu keimanan, oleh karena itu ilmu tauhid disebut jama’ akidah artinya ilmu yang mengikat. Ajaran Islam sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadits merupakan ketentuan yang pokok dan memuat petunjuk keimanan.

Pengertian akhlak dapat diartikan sebagai tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja, diawali dari proses latihan yang menjadi kebiasaan, bersumber dari dorongan jiwa untuk melakukan perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian.

  1. Akhlak dibagi menjadi 2, yaitu akhlak terpuji (akhlakul mahmudah) dan akhlak tercela (akhlakul madzmumah).
    • Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Mahmudah atau Akhlakul Karimah yaitu sikap dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah, sesama manusia dan lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang bersumber dari Al Quran dan hadis. Sifat terpuji sangat memberikan jaminan keselamatan kehidupan manusia, dalam hubungan dengan Allah, kehidupan pribadi, bermasyarakat dan negara.
    • Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah  yaitu  Sikap dan tingkah laku yang buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan.  Berdasarkan pengertian akhlak buruk, maka diharapkan agar setiap muslim menghindari sifat tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia,  baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara, dan  begitu juga hubungan dengan Allah.

Ayat yang berkaitan dengan aqidah yang kokoh adalah QS. Ibrahim ayat 24-26.

أَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا كَلِمَةٗ طَيِّبَةٗ كَشَجَرَةٖ طَيِّبَةٍ أَصۡلُهَا ثَابِتٞ وَفَرۡعُهَا فِي ٱلسَّمَآءِ  ٢٤ تُؤۡتِيٓ أُكُلَهَا كُلَّ حِينِۢ بِإِذۡنِ رَبِّهَاۗ وَيَضۡرِبُ ٱللَّهُ ٱلۡأَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُونَ  ٢٥ وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٖ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ ٱجۡتُثَّتۡ مِن فَوۡقِ ٱلۡأَرۡضِ مَا لَهَا مِن قَرَارٖ  ٢٦

  1. “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,”
  2. “pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.”
  3. “Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”

Pada ayat 24 terdapat kalimat tayiba (tauhid). Indra yang pertama kali berfungsi menerima informasi dari luar adalah telinga. Kalimat tayiba adalah kalimat tauhid yang dilafalkan dengan laailaha ilallah. Aqidah yang baik bisa membuahkan hasil yang baik.

Pembukaan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kesadaran mahasiswa UMS tentang aqidah yang kokoh dan implementasi akhlak karimah, serta mendorong mereka dalam menjadi individu yang mulia dan berkelanjutan dalam kehidupan yang sejalan dengan ajaran Islam.

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 18 Read More »

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 17

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 17

Oleh Bapak Dr. Suranto

Pembukaan Baitul Arqam UMS pada Selasa, 21 November 2023 diisi kuliah umum oleh Dr. Suranto, dengan topik “Aqidah yang Kokoh dan Implementasi Akhlak Karimah terhadap Mahasiswa UMS.” Isi materi menekankan pentingnya keimanan yang kuat (aqidah) dan penerapan akhlak karimah yang berakhlak mulia di kalangan mahasiswa UMS. yang membahas pentingnya iman dan karakter yang baik dalam Islam. Konteks ini didasarkan pada materi yang diberikan oleh bapak Dr. Suranto, yang mencakup berbagai ayat Al-Qur’an yang membahas tentang aqidah, ibadah, amal, dan akhlak dalam kehidupan Muslim.

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُشۡرِكُونَ  ٣٣

  1. “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.”

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ وَمَا ٱخۡتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُ بَغۡيَۢا بَيۡنَهُمۡۗ وَمَن يَكۡفُرۡ بِ‍َٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ  ١٩

  1. “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”

وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ  ٨٥

  1. “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”

Orang beriman yang khusyu’ dalam beribadah itu akhlaknya mulia. Setelah takbir iapun tebarkan salam, seseorang semakin mengenal Allah, semakin menghinakan diri dihadapan Allah, maka tidak heran kalau seseorang banyak istigfar, buahnyapun ia sangat rendah hati pada umat manusia. Dalam Al-Qur’an, iman ibadah, iman amal, iman akhlak (QS Al Mu’minuun1-10) menunjukkan bahwa orang beriman yang khusyu’ ibadah itu akhlaknya mulia.

Karena itu, perhatikan bahwa iman dengan ibadah, amal sholeh, dan akhlak mulia itu segaris lurus, memang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan karena saling keterkaitan. Semakin kuat iman seseorang, semakin nikmat ibadahnya, semakin semangat amal sholehnya, dan semakin mulia akhlaknya, sebaliknya lemah iman, malas ibadah, tidak bergairah beramal sholeh, dan akhlakpun menjadi kurang baik.

Bapak Dr. Suranto juga menampilkan skenario yang melibatkan trik sulap untuk menggambarkan pentingnya keyakinan dan ketulusan dalam tindakan seseorang. Skenario ini menekankan konsep bahwa ibadah dan perbuatan yang tulus akan dihargai oleh Allah. Trik sulap yang kedua melibatkan transformasi uang, menyoroti prinsip bahwa amal dan ibadah yang tulus akan dihargai berlimpah.

Kuliah umum pada pembukaan Baitul Arqam ini bertujuan untuk menggarisbawahi pentingnya iman yang kuat dan akhlak mulia dalam kehidupan mahasiswa UMS, serta pentingnya keikhlasan dan keyakinan terhadap tindakan seseorang sebagaimana ditekankan dalam ajaran Islam.

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 17 Read More »

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 15

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 15

AQIDAH, DASAR KEIMIANAN, KESATUAN UMAT, MENGHINDARI KESESATAN

Oleh Dr. Rizka , S.Ag., M.H.

"Kesadaran kita termasuk dengan Akhlakul Karimah kita"

Kuatkan aqidah karena aqidah dan akhlak adalah salah satu pondasi dalam kehidupan kita

Akhlak adalah Budi pekerti, perangai, tingkah laku.

Akhlakul karimah merupakan buah yang dihasilkan dari proses penerapan ajaran islam meliputi aqidah dan syariah

  • Akhlak mahasiswa kepada dosen :
    1. Bertemu dosen senyum, sapa, salam. Lebih hormat dengan yang lebih tua terutama dengan orang tua sendiri.
    2. Jangan banyak bicara kalo sedang di kelas, perhatikan dosen insyaallah berkah.
    3. ​Jangan mengajukan pertanyaan sebelum minta izin
    4. ​Jangan menyanggah atau menegur ucapan dosen
    5. ​Jangan berprasangka buruk kepada dosen
  • Sesama mahasiswa :
    1. Tolong menolong dalam kebaikan
    2. Bekerjasama mengingatkan dalam kebaikan, menyebarkan salam, dan saling toleransi
  • Lingkungan kampus :
    1. Menjaga kebersihan

​النَّظَافَةُ مِنَ الْإيْمَانِ

Artinya, “Kebersihan adalah Sebagian dari Iman.”

 

Keutamaan akhlak :

Jangan menilai akhlak orang dari pakaiannya, namun dengan perilaku sehari harinya. Kebaikan adalah akhlak yang baik, bahkan senyum aja ibadah.

Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Jangan merasa rugi ketika berbuat kebaikan.

إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ … ٧

Artinya : [Dan berkata], “Jika kamu berbuat baik, kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri; dan jika kamu berbuat jahat, [kamu melakukannya] untuk dirimu sendiri.” … (QS. Al-Isra’:7)

Bagaimana mahasiswa memantabkan aqidahnya, keyakinan bahwa tiada agama yg benar selain islam.

Kuatkan aqidah dan akhlak kita terutama sholatnya.

Di dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi).

Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu agama Islam, merupakan agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia sepanjang masa.

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 15 Read More »

Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) Periode ke-25

Pada tanggal 11 November 2023, LPPIK UMS kembali sukses menyelenggarakan kegiatan Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) ke-25 di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais Kampus 2 UMS. Acara yang dimulai pukul 4.30 WIB dan berlangsung hingga pukul 14.00 WIB ini merupakan salah satu syarat wajib bagi mahasiswa yang akan mengikuti prosesi wisuda.

Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si, yang juga memberikan materi inspiratif tentang “Spiritual Leadership.” Materi ini menjadi landasan penting dalam mempersiapkan para peserta untuk memasuki babak baru setelah menyelesaikan studi.

Sesi-sesi berikutnya juga tidak kalah menarik. Sesi kedua diisi oleh Bapak Suwinarno, MPI. dengan materi yang mendalam. Dilanjutkan dengan sesi tiga, Prof. dr. Dr. Em Sutrisna, M.Kes memberikan materi tentang karakter sarjana Muhammadiyah, memberikan wawasan yang kaya nilai bagi mahasiswa.

Drs. Imron Rosyadi, M.Ag menjadi pembicara pada sesi empat, menyampaikan materi Prinsip-Prinsip Ibadah Menurut Manhaj Tarjih. Terakhir, sesi lima diisi oleh Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D yang memberikan materi yang relevan dan berguna mengenai persiapan berkakir pasca studi, pandangan dan tips praktis terkait persiapan untuk melangkah setelah menyelesaikan pendidikan.

Peserta BAPS ke-25 tidak hanya diberikan pengetahuan akademis, tetapi juga mendapatkan arahan praktis untuk menghadapi tantangan di dunia nyata. Acara ini menciptakan suasana yang inspiratif dan mendalam, mencerminkan komitmen LPPIK UMS dalam memberikan pendidikan yang holistik kepada mahasiswa.

Semoga kegiatan seperti BAPS terus memberikan manfaat dan memberdayakan mahasiswa untuk menjadi individu yang lebih baik dalam masyarakat dan kehidupan bermasyarakat.

Pada tanggal 11 November 2023, LPPIK UMS kembali sukses menyelenggarakan kegiatan Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) ke-25 di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais Kampus 2 UMS. Acara yang dimulai pukul 4.30 WIB dan berlangsung hingga pukul 14.00 WIB ini merupakan salah satu syarat wajib bagi mahasiswa yang akan mengikuti prosesi wisuda.

Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si, yang juga memberikan materi inspiratif tentang “Spiritual Leadership.” Materi ini menjadi landasan penting dalam mempersiapkan para peserta untuk memasuki babak baru setelah menyelesaikan studi.

Sesi-sesi berikutnya juga tidak kalah menarik. Sesi kedua diisi oleh Bapak Suwinarno, MPI. dengan materi yang mendalam. Dilanjutkan dengan sesi tiga, Prof. dr. Dr. Em Sutrisna, M.Kes memberikan materi tentang karakter sarjana Muhammadiyah, memberikan wawasan yang kaya nilai bagi mahasiswa.

Drs. Imron Rosyadi, M.Ag menjadi pembicara pada sesi empat, menyampaikan materi Prinsip-Prinsip Ibadah Menurut Manhaj Tarjih. Terakhir, sesi lima diisi oleh Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D yang memberikan materi yang relevan dan berguna mengenai persiapan berkakir pasca studi, pandangan dan tips praktis terkait persiapan untuk melangkah setelah menyelesaikan pendidikan.

Peserta BAPS ke-25 tidak hanya diberikan pengetahuan akademis, tetapi juga mendapatkan arahan praktis untuk menghadapi tantangan di dunia nyata. Acara ini menciptakan suasana yang inspiratif dan mendalam, mencerminkan komitmen LPPIK UMS dalam memberikan pendidikan yang holistik kepada mahasiswa.

Semoga kegiatan seperti BAPS terus memberikan manfaat dan memberdayakan mahasiswa untuk menjadi individu yang lebih baik dalam masyarakat dan kehidupan bermasyarakat.

Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) Periode ke-25 Read More »

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 14

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 14

Oleh Prof. Dr. Muhtadi, M.Si.

“Tegaknya umat dan bangsa sangat tergantung pada akhlaknya.”

A. Aqidah

Aqidah adalah pemahaman komprehensif tentang alam semesta, manusia, dan kehidupan. Ini mencakup keyakinan tentang kehidupan sebelum dan sesudah, serta hubungan antara dunia dan kehidupan setelah mati. Aqidah didasarkan pada kepastian, realitas, dan bukti. Aqidah dalam Islam didirikan pada pilar-pilar iman, termasuk kepercayaan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, para nabi, Hari Kiamat, dan takdir. Bukti untuk aqidah berasal dari sumber rasional dan teks, seperti Al-Quran dan Hadis. Al-Quran menantang orang-orang untuk menghasilkan sesuatu yang serupa dengan itu jika mereka meragukan asal ilahi-Nya. Al-Quran dianggap sebagai sumber utama aqidah. Akhlak, atau karakter moral, adalah aspek penting dalam Islam dan erat kaitannya dengan aqidah. Akhlak yang baik dipandang sebagai cerminan iman yang kuat dan ditekankan oleh Nabi Muhammad. Pengembangan akhlak yang baik dipengaruhi oleh faktor genetik, pendidikan psikologis, lingkungan sosial, dan keyakinan agama. Akhlak penting karena merupakan bentuk ibadah, menentukan posisi seseorang di akhirat, dan merupakan cerminan iman seseorang. Untuk mencapai akhlak yang baik, seseorang harus memulai dengan dirinya sendiri, fokus pada tindakan kecil, dan memulainya segera. Selama masa kuliah, penting untuk bersyukur, memprioritaskan studi, mengelola waktu dengan efektif, dan bertujuan untuk menjadi di atas rata-rata untuk mencapai kesuksesan.

  1. Keyakinan yang kokoh adalah aqidah.

Keyakinan dapat dijadikan aqidah : Adanya kepastian, sesuai realitas, dan berdasarkan dalil

Al-îmân: tashdîq jâzm muthâbiqun li al-wâqi’ ‘an dalîl Meyakini pada keyakinan yang pasti & kokoh, berdasarkan realitas & dalil (bukti)

  1. Sesuai realitas
  • Dalil ‘aqliy : suatu pembuktian oleh akal untuk mencapai sebuah pembenaran yang bersifat pasti pada suatu rukun akidah.
  • Dalil naqliy : suatu berita yang bersifat pasti yang memberitakan kepada kita tentang rukun aqidah. Contohnya : ayat-ayat al-qur’an & hadist-hadist yang shohih.

2. Dasar Aqidah islam adalah Al-Qur’an dan al-Hadis.

Firman Allah:

Artinya : “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadanya (Al[1]Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya (Mereka berkata), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun dari rasul-rasul-Nya’. Dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat’. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (Q.S. Al-Baqarah: 285).

Sabda Rasulullah Saw:

Artinya: “Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah (al[1]Qura’an) dan Sunnah Rasulullah (al-Hadis).” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Prinsip Aqidah Islam

  1. Menumbuhkan dan membina dasar-dasar ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia sejak lahir.
  2. Aqidah Islam sebagai sesuatu yang diwahyukan oleh Alloh Swt
  3. Aqidah Islam pada dasarnya tidak berbeda dengan aqidah yang diajarkan oleh para Nabi terdahulu.
  4. Meluruskan akidah-akidah yang telah diselewengkan.
  5. Menghindarkan manusia dari kemusyrikan
  6. Membimbing akal pikiran agar tidak tersesat.
  7. Mendatangkan ketentraman jiwa.

4. Kedudukan Aqidah dalam Islam

Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting, karena aqidah merupakan pondasi dari ajaran islam yang lain seperti ibadah dan akhlaq. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan bagi tegaknya agama dan diterimanya suatu amal

B. Akhlak

Dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang telah diserap ke dalam Bahasa Indonesia. Yang dalam Bahasa Arab kata akhlak merupakan jama’ kata khuluqun yang mengandung arti:

  1. Tabi’at, yaitu sifat yang telah terbentuk dalam diri manusia tanpa dikehendaki (tanpa kemauan) atau tanpa diupayakan (tanpa usaha).
  2. Adat, yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan (berusaha) melalui latihan yakni berdasarkan keinginan.
  3. Watak, jangkauannya meliputi hal yang menjadi tabi’at dan hal yang diupayakan sehingga menjadi adat kebiasaan.

Jadi pengertian akhlak menurut istilah adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan suatu perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.

  1. Mengapa Akhlak itu Penting?
  • Nabi Muhammad diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia, perintah ini sekaligus menjadi guide bagi juru dakwah dan umat Islam secara umum.
  • Melalui akhlak ini Rasulullah membangun keadaban, dan tentang keadaban itu bukan benar dan salah, tapi lebih condong tentang baik & buruk -> Karakter/Kepribadian /Personality ُ

Dari Abu Hurairah r.a berkata: “Rasulullah saw bersabda: “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (H.R. al-Baihaqi)

  • Syeikh Ahmad Syauqi Beik, seorang penyair dari Mesir pernah bersenandung tentang pentingnya akhlak mulia dalam menjaga keutuhan suatu bangsa.

Sesungguhnya kejayaan suatu umat terletak pada akhlaknya, jika akhlak telah hilang dari mereka, maka binasalah umat itu.

Implementasi akhlak karimah juga mencakup keseimbangan antara tuntutan akademik dan kehidupan sosial. Mahasiswa UMS diharapkan mampu mengelola waktu dengan efektif, bersikap adil dalam interaksi dengan sesama, dan menunjukkan tanggung jawab terhadap tugas-tugas akademik dan sosial.

Dalam konteks ini, mahasiswa UMS dapat memanfaatkan pengalaman kuliah sebagai waktu untuk memperdalam aqidah, mengasah akhlak karimah, dan merajut hubungan yang harmonis dengan sesama mahasiswa serta lingkungan sekitar. Kesadaran akan pentingnya aqidah yang kokoh dan implementasi akhlak karimah diharapkan dapat membentuk generasi mahasiswa yang berkomitmen pada nilai-nilai keislaman dan berkualitas dalam segala aspek kehidupan.

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 14 Read More »

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 13

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 13

Oleh Drs. Saifuddin, M.Ag

Dalam dunia pendidikan tinggi yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan penelitian, seringkali terfokus pada akuisisi pengetahuan dan pencapaian akademis. Namun, perlu disadari bahwa ilmu hanya memiliki nilai sejauh ilmu tersebut digunakan dengan integritas dan akhlak yang baik. Ilmu dan akhlak adalah dua aspek yang seharusnya tidak terpisahkan dalam perjalanan pembelajaran.

Bagaimana hubungan antara ilmu dan akhlak sangat erat terkait, dan mengapa menjadi mahasiswa yang berakhlakul karimah adalah penting dalam mengejar pendidikan tinggi.

Memahami akhlak adalah lebih penting daripada ilmu adalah pandangan yang banyak dianut dalam berbagai tradisi dan pandangan agama. Memiliki pengetahuan atau kecerdasan intelektual tanpa akhlak yang baik dapat mengarah pada penggunaan yang buruk atau merugikan ilmu tersebut. Akhlak yang baik mencakup nilai-nilai seperti etika, kejujuran, empati, dan moral yang membentuk cara individu berinteraksi dengan dunia dan orang lain. Oleh karena itu, dalam konteks pendidikan, penting untuk memberikan perhatian pada pembentukan karakter dan akhlak yang baik, selain pengembangan pengetahuan dan keterampilan.

Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan manusia dibedakan dengan makhluk lain karena akal pikirannya, jika akalnya tidak difungsikan dengan sebaik-baiknya, maka jelas hakikatnya lebih rendah dari binatang. Nabi juga menyebutkan; Laa Dina Liman Laa Aqla Lahu (tidak sempurna agama seseorang yang tidak memaksimalkan akalnya). Manusia dianggap sebagai makhluk yang unik karena memiliki akal budi, kemampuan untuk berpikir abstrak, mengembangkan nilai etika, dan berperilaku sesuai dengan moral. Ini membedakan manusia dari hewan, yang cenderung bertindak berdasarkan naluri alaminya.

Akhlak dalam Islam memegang peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku individu. Prinsip-prinsip moral dalam Islam, seperti akhlakul karimah, merupakan panduan bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan dengan integritas, empati, dan kejujuran. Selain itu, Islam juga menekankan pentingnya akhlak dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam berinteraksi dengan sesama manusia, berbisnis, dan dalam pendidikan.

Dengan demikian, menjadi mahasiswa yang berakhlakul karimah adalah suatu tujuan penting dalam pendidikan tinggi. Dengan menggabungkan ilmu dan akhlak, mahasiswa memiliki potensi untuk tidak hanya mencapai kesuksesan akademis, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam masyarakat dan dunia di sekitar mereka. Akhlak yang baik adalah pondasi yang mendukung penggunaan ilmu dengan cara yang membawa manfaat bagi semua.

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 13 Read More »

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 12

Pembukaan BA Kloter 12

Oleh Prof. Dr. Anton Agus Setyawan, S.E., M.Si. (Dekan FEB UMS)

Perlunya memiliki rasa kepedulian terhadap sesama. Jangan sampai sebagai makhluk sosial kita tak mempunyai rasa peduli.

Kuliah umum yang disampaikan Prof. Anton membahas pendekatan dalam hubungan antara produsen, konsumen, dan etika ekonomi, dengan fokus pada ajaran Quran dan Hadis dalam Islam. Pendekatan ini memandang ekonomi sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan dan pemerataan, yang tercermin dalam ajaran agama. Bagaimana prinsip-prinsip ekonomi Islam memengaruhi tindakan produsen, konsumen, dan pemangku kepentingan lainnya, serta bagaimana nilai-nilai moral dan etika berperan dalam proses ini.

Sebagai manusia yang berada dalam ranah ekonomi, dituntut untuk mengingat dan menjalankan nilai-nilai yang diberikan oleh Tuhan dalam Quran dan Hadis. Prinsip-prinsip ini mencakup pencegahan eksploitasi, peran zakat dan sedekah dalam pemerataan ekonomi, serta pentingnya menjalani bisnis dan konsumsi dengan etika yang baik. Dengan demikian, tujuan utama kita bukan hanya mencapai kesuksesan materi, tetapi juga kesuksesan spiritual.

Menurut prof Anton, Islam memiliki beberapa pandangan tentang ekonomi, diantaranya:

  1. Pendekatan Islam dalam Ekonomi: Prinsip-prinsip ekonomi Islam menekankan pentingnya berbisnis dan mengelola sumber daya dengan etika yang baik, menghindari eksploitasi, dan memastikan pemerataan ekonomi.
  2. Pendidikan Tinggi: Meskipun presentase orang dengan pendidikan tinggi mungkin rendah, penting untuk memastikan bahwa mereka yang mempelajari ekonomi atau terlibat dalam dunia bisnis memahami prinsip-prinsip Islam. Ini bisa mencakup pengetahuan tentang ekonomi Islam dan kaitannya dengan ajaran agama.
  3. Akhlak yang Baik: Islam mendorong individu untuk memiliki akhlak yang baik dalam semua aspek kehidupan, termasuk bisnis. Memahami bahwa perilaku yang baik akan mendapat pahala dari Allah adalah motivasi untuk menjalani bisnis dengan etika yang baik.
  4. Zakat dan Sedekah: Penting untuk mengingatkan bahwa zakat dan sedekah adalah bagian penting dari ekonomi Islam dan digunakan untuk pemerataan ekonomi. Dalam konteks pemerintahan, pendekatan ini bisa tercermin dalam bentuk pajak dan subsidi yang bertujuan membantu yang membutuhkan.
  5. Pendidikan Keagamaan: Selain pendidikan ekonomi, penting juga untuk memberikan pendidikan keagamaan yang baik kepada individu. Ini termasuk pemahaman tentang ibadah, shalat, dan tindakan amar makruf nahi mungkar.
  6. Peran Pengusaha: Pengusaha memiliki peran yang tinggi dalam komunitas, dan pendekatan berlandaskan pada Quran dan Hadis bisa menjadi panduan bagi mereka. Mereka harus memimpin dengan baik, memberikan contoh yang baik kepada karyawan, dan berkontribusi pada masyarakat.
  7. Kompetensi kader Muhammadiyah ada 4 yaitu:
    • Paham keberagaman, Muhammadiyah itu sadar hidup di Indonesia itu memiliki banyak suku, ras, agama sehingga pemahaman keberagaman itu mutlak
    • Kompetensi akademik dan intelektual
    • Kompetensi sosial kemanusiaan. Watak kepedulian sosial Muhammadiyah dalam konteks kebangsaan sudah menjadi spirit gerakan sejak awal masyarakat. Kader Muhammadiyah harus peduli dengan problem lingkungan masyarakat sekitarnya.
    • Kompetensi kepemimpinan. Kapasitas kepemimpinan ini merupakan syarat mutlak untuk bisa menggerakkan persyarikatan. Ada dua hal yang menjadi ciri khas Muhammadiyah dalam konteks kepemimpinan, yaitu Pimpinan dan Memimpinkan. Karena struktur mulai dari Pusat sampai Ranting yaitu Pimpinan, termasuk sistem kolektif kolegial dan kebersamaan menjadi salah satu prinsip kepemimpinan di Muhammadiyah.

Pendekatan ini merupakan pandangan ekonomi yang sangat didasarkan pada prinsip-prinsip Islam, dan dapat memberikan pedoman yang kuat untuk individu dan komunitas yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dengan etika yang baik dan moral yang kuat.

Dalam Islam, ekonomi tidak hanya tentang akumulasi kekayaan materi, tetapi juga tentang akumulasi kekayaan moral. Kita harus menjalani bisnis dengan etika yang baik, menghindari eksploitasi, dan mendukung upaya pemerataan ekonomi melalui zakat dan sedekah.

Prinsip-prinsip ini juga memberikan landasan untuk tindakan amar makruf nahi mungkar, mengingatkan kita untuk selalu mempromosikan kebaikan dan melawan keburukan. Sebagai kader Muhammadiyah, kita harus memiliki pemahaman yang kuat tentang pendekatan ini dan mengaplikasikannya dalam tindakan sehari-hari.

Semoga kuliah umum ini dapat memberikan wawasan yang berharga dan memotivasi kita untuk menjalani bisnis dengan etika Islam yang benar. Amin

 

Pembukaan Baitul Arqam Kloter 12 Read More »

Mentoring Spesial Telah Dibuka

Mentoring Spesial Telah Dibuka

Mentoring spesial ditujukan kepada :

▶️ Mahasiswa Semester 7 keatas

▶️ Mahasiswa transfer, Internasional, PMS dan RPL

▶️ Mahasiswa non muslim

Pendaftaran ditutup sampai

25 Oktober 2023

Contact Person📱

👳‍♀️ = +6289653477280

🧕🏻 = +6288229508078

Jazaakumullahu khairan katsiran

Baarakallahu fiikum

📡 Presented by

KMP (Koordinator Mentoring Pusat)

Mentoring Spesial Telah Dibuka Read More »

Scroll to Top